Sabtu, 25 September 2010

NAMAKU CERITA INDAH PAGI INI

Ketika itu matahari masih malu2 untuk menampakan mukanya yang menyilaukan. Ketika itu tatapan angin masih sepoi2 dan membisikan pelan dalam dingin. Ketika itu ayam masih dengan segarnya membangunkan. Ketika itu Teh dan Kopi masih mengepul. Dan hanya ketika itu semua itu terjadi secara bersama dalam satu hentakan waktu. Masih dalam ingatan yang membahana dalam pikiran, semua itu tetap indah ketika itu. Tak ada deru mobil, motor, atau bahkan sepeda sekalipun. Hanya gemericik angin yang terus mengalunkan nafasnya, sedikit demi sedikit tanpa hentakan.
 
Seperti semua menghilang tanpa bekas dan telapak kaki yang tertinggal. Kepulan asap dari kopi panas yang tersedia menyapa dengan harum dan santun, dan hanya ketika itu secangkir kopi dapat menyapa dengan keheningan. Sore bergulir jadi malam, dan mlam tiba2 jadi pagi. Nafas dihidung masih setengah baya, belum cukup tua untuk dicerna. Bintang di atas sana sudah mulai mengantuk dan ingin cepat2 pulang keperaduan. Suara bayi yang mulai mengalankan kemerdekaan membahana kemana2. Dalam hitungan menit, aku menyang keindahan ini akan buyar. 

Perkenalkan kawan, namaku ketika itu adalah "Cerita Indah Pagi Ini". Dan catatlah, hanya ketika itu. Dan hanya ketika itu pula ku bersujud demi malam yang telah kulewati. dengan seksama dan tanpa kata, ketika itu ku hanya hanya berujar, "ini hanya terjadi dalam naungan ketika itu...."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar